Minggu, Februari 01, 2009

Olahraga dan Seks

Beberapa hari belakangan ini, saya disibukkan menjadi (seakan-akan) manager sebuah kelompok futsal wartawan kriminal di Surabaya. Kami akan menghadapi turnamen futsal antar kelompok kerja (pokja) wartawan di Surabaya dan tim undangan dari Gresik serta Lamongan.

Jujur, saya sendiri sebenarnya orang yang paling malas berolahraga. Jangankan melakukan olahraga, melihat pertandingan olahraga –apapun itu-, saya tidak bisa. Saya merasa senang jadwal sehari-hari tidak terganggu dengan pertandingan liga Eropa, Inggris sampai dengan Piala dunia. Malah istri saya cukup senang karena saya tidak benar-benar gibol.Tapi yang membuat saya cukup nyaman tanpa berolahraga adalah sebuah artikel disini. Anda bisa baca sendiri beberapa keuntungan dari yang disebutkan di sana sebagai pengganti olahraga. Anda berminat?

Di sana disebutkan ‘sesuatu’ yang bisa menghilangkan stres, meningkatkan daya tahan tubuh, mengatasi kelebihan berat badan, membikin jantung sehat, meningkatkan rasa percaya diri, obat anestesi alias penghilang rasa sakit, mengurangi resiko kanker prostat sampai dengan obat tidur yang paling hebat. Atas banyaknya manfaat yang disebutkan itu, saya mengurangi olahraga karena saya sudah mendapatkan hal tersebut dari ‘sesuatu’ itu.

Kembali ke tim futsal saya yang diberi nama DPO (sesuai dengan bidang liputan kami, kriminal). Futsal ternyata baru saya sadari hanyalah permainan mirip dengan sepakbola dengan lapangan mini. Saya juga ingat kalau voli pantai juga sebuah olahraga modifikasi dari bolavoli yang diminikan. Lalu saya ingat dengan permainan squas yang juga merupakan pe-mini-an dari tenis lapangan.

Menurut teman saya, sekarang ini banyak alasan mengapa orang me-mini-kan sesuatu. “Alasannya tentu saja di jaman modern ini, semuanya serba minimalis. Mulai dari furnitur sampai dengan sejumlah perabotan masak pun diusahakan 2 in 1 atau kalau perlu 10 in 1 agar lebih efisien,” cerocos sahabat saya yang memang dikenal suka olahraga, apapun itu.

Saat mendengarkan ocehan tentang semua hal yang minimalis, diam-diam saya merogoh saku jaket dan mengambil sesuatu kemudian membuangnya. Saya baru ingat kalau tadi siang sempat merobek halaman sebuah majalah dengan cucu Mak Erot yang sedang buka praktek di kota saya. “Mungkin saya sudah tidak perlu iklan itu,” kata saya dalam hati.

6 komentar:

Anonim mengatakan...

maksudnya apaan sech?

banditmemo mengatakan...

makasih jadi yang pertama. maksudnya.....

JudithNatalia mengatakan...

Wakakakakakk!!Kalo sekarang serba minimalis,bagaimana dengan porsi makan saya,wah di 'minikan' juga ya??Huaaaaa!!!

~Srex~ mengatakan...

Setuju Mass...!!!!
YANG MAXI DALAM SIZE BELUM TENTU MAXI DALAM POTENSI !
yang penting adalah "manufer dan endurance" nya.....

alijaini mengatakan...

Baru tahu kl "milik" mas BM minimalis juga.:-D

banditmemo mengatakan...

kagem IM3 (Inilah miss muter-muter): kadang kala orang cacingan, tapi mungkin untuk orang yang makannya banyak, tapi gak gemuk-gemuk adalah karena cacingnya sudah menjadi naga.

Kagem srex aswinto dan Alijaini: Biar kecil, tapi manuvernya. Ibarat jarum, gerakannya seperti mesin obras. cepatnya... ruarrrr biasa. hahahaha