Dalam banyak
riwayat yang sudah sangat sering kita dengar, ada beberapa tanda yang
menunjukkan akhir jaman alias kiamat, sudah dekat. Dua diantaranya yang saya
ingat dengan benar adalah lelaki yang menyerupai perempuan dan sebaliknya serta
sepinya masjid dari yang berjamaah. Masih banyak tanda-tanda lain mulai dari
munculnya mahluk bermata satu yang bernama Dajjal sampai dengan terbitnya
matahari dari Barat.
Tapi saya hanya ingin menunjukkan dua tanda yang saya sebutkan di awal.
Yang pertama adalah lelaki yang menyerupai perempuan dan sebaliknya. Kalau
melihat sosok manusia sekarang memang mendekati hal itu. Banyak lelaki berambut
panjang dan bergiwang, sedang yang perempuan bercelana panjang dan berambut
pendek.
Banyak wanita yang menjadi tulang punggung keluarga sedang lelakinya jadi
bapak rumah tangga. Wanita kita yang menjadi TKW dengan pertimbangan lebih mudah
dan lebih murah, membuat banyak lelaki kita yang menjadi bapak rumah tangga.
Bekerja sekedarnya atau kadang malah tanpa pekerjaan dan hanya menunggu kiriman
rupiah dari hasil bekerja di negeri orang.
Untuk yang tanda ini, saya juga ingin mengatakan tidak hanya manusia yang
sudah bercampur kelamin. Pada kendaraan motor baik roda dua maupun roda empat
pun sudah tidak jelas kelaminnya. Motor cewek atau motor cowok.
Motor matic, awalnya dibuat untuk memudahkan wanita bersepeda motor.
Nyatanya, dalam perkembangan kemudian, muncul lah motor matic dengan CC besar
yang setara dengan motor cowok. Malah sekarang ada motor matic ber-CC 250 yang
setara dengan motor cowok bertangki depan dan berkopling.
Untuk mobil, setali tiga uang. Dulu, mobil matic itu diperuntukkan bagi mobil
berCC sedang, bukan untuk mobil ber-CC diatas 2000. Anda boleh cek sekarang,
makin banyak mobil besar ber-CC diatas 2500 yang menggunakan teknologi matic
alias 2 pedal saja. Beberapa kali saya berkesempatan naik mobil mewah, ternyata
matic juga.
Sedang untuk yang tanda kedua, yaitu sepinya masjid dari orang yang
berjamaah. Saya beberapa hari belakangan ini mencoba menghitung masjid di
sekitar rumah saya. Dalam radius 500 meter (jarak yang masih cukup untuk
berjalan kaki), sudah terhitung 15 masjid, tidak termasuk musola perumahan
saya.
Saya juga menghitung pertumbuhan warga sekitar dengan program KB
(Keluarga Berencana) yang menurut saya berhasil. Dikurangi dengan warga non
muslim, yang masih bekerja sampai petang dan perempuan, maka jumlah lelaki yang
seharusnya mengisi shof masjid sangat sedikit. Bukan hal aneh bila kemudian di
masjid terlihat sepi jamaah. Secara kuantitatif, jumlah umat masih cukup tapi
secara rata-rata, akan terlihat sepi.
Jadi, tanda-tanda kiamat itu sebenarnya sudah digariskan Tuhan tapi kita sendiri
lah yang mewujudkannya. Jangan-jangan kemunculan mahluh bermata satu juga hasil
pekerjaan kita lewat mutasi gen yang gagal. Atau matahari yang terbit dari
barat juga hasil teknologi kita jika –semisal- berhasil memutar balik arah
rotasi bumi. Hanya Allah yang tahu.
Satu lagi kehebohan kita yang menarik saya. Kita lebih sering terkesima
dengan lafal Allah di buah, telinga bayi, bentuk tanda lahir, bunya, irisan
daging sampai di atas batu akik atau pun permata. Tapi sering pula kita lupa
bahwa ada lafal Allah dalam hati kita. Itu yang penting!!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar