Dulu, kejahatan dominasi kaum
pria. Begal dan penyamun di jaman jadul (dahulu), identik dengan pria berbadan
kekar dan berwajah sangar dan sering bertindak sadis bin bengis. Bacok dan
bunuh adalah hal yang biasa dilakukan para begal ataupun penyamun dalam aksinya.
Sekarang? Kejahatan dan
kesadisan bukan milik kaum pria semata. Dunia kejahatan pun sudah menyasar
gender seksi yang digambarkan manis dan manja. Perempuan dengan sosok lemah
lembutnya, juga sudah menjadi bagian dari para begal dan penyamun. Kendati
fungsi mereka masih tidak pada peran dominan, tapi pengaruh para begal wanita
ini membuat aksi kejahatan semakin cantik.
Seperti yang dilakukan oleh 2
begal yang beberapa hari lalu ditahan
Polsek Gayungan, Polrestabes Surabaya. Dua begal tersebut adalah Sugeng
Prayotno (38), warga Tanjung Mulya, RT 05/RW 03, Kel. Tanjung Mulya, Kec. Koto,
Lampung Tengah dan Remon Dwi Kusneydi (18), warga Jalan Sentul Gg. II, RT 07 RW
02, Kel. Banjarejo Kec.Taman, Madiun Kota. Mereka ini satu dari sekian jaringan
begal yang memanfaatkan gadis cantik sebagai umpan.
Dari hasil pemeriksaan, modus
operandi yang digunakan para pelaku ini, mencari mangsa melalui sejaring sosial
facebook (FB). Awalnya, mereka mencari kenalan di FB dengan cara mengumpankan
gadis cantik. Cara tersebut bisa menjerat korbannya yang mayoritas adalah
lelaki untuk diajak ketemuan di suatu tempat di Madiun.
Usai ketemu, korban diajak si
cewek berjalan di tempat yang sepi. Kemudian kedua pelaku (Sugeng-Remon)
langsung menghadang korban sambil menodongkan sajam berupa sebilah pisau. Bukan
itu saja, korban diikat dan dilakban mata serta mulutnya. Begitu korban sudah
tidak berdaya, para pelaku bersama perempuan itu membawa kabur sepeda motornya.
Saya yakin, gadis begal yang
dijadikan umpan adalah gadis cantik dengan wajah nakal, ekspresi binal. Kalau sudah begitu, bakal
banyak lelaki –utamanya yang hidung belang dan masih belajaran nakal- akan
mudah teperdaya. Apakah hanya jenis ini kejahatan yang melibatkan begal yang
binal, jawabannya tidak.
Silahkan anda searching di jejaring sosial Facebook
dan ketik kata kotor atau jorok sekalipun (boleh kata yang bermakna alat
kelamin baik laki-laki atau perempuan), anda akan tercengang. Bakal banyak
ditemukan group atau akun dengan nama-nama jorok dan juga sejumlah aliran
kelainan seks mulai dari LBGT (lesbian, bisex, gay dan transeksual),
Sadomasokhisme (bercinta sambil menyiksa) sampai dengan threesome (dua pria
satu wanita atau dua wanita satu pria).
Apakah akun-akun itu asli atau
hanya abal-abal, saya sendiri tidak pernah melakukan penelitian dan belum ada
survey tentang hal tersebut. Tapi yang jelas, penangkapan begal yang melibatkan
gadis binal dan nakal adalah indikasi kalau akun-akun jorok tersebut bisa jadi
sebuah kedok. Tipuan jebakan yang siap menerkam siapa saja yang tergoda dan
sudah terbelenggu nafsu. Bila iya, tunggu saja langkah selanjutnya. Anda akan
menjadi korban selanjutnya.
Melihat aksi begal-begal binal
tersebut, saya jadi ingat guyonan semasa kuliah dulu. Saat itu, saya dan
beberapa teman saya masih jomblo alias tidak punya pacar. Tiap malam minggu,
saat cangkruk menghabiskan malam panjang, sering kami melihat sejoli hilir
mudik berpacaran. Untuk mengobati hati, kami sering bergumam di antara sesama
kami sendiri. Wong wedok nggak perlu ayu.
Sing penting ora iso dituku.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar