Jumat, Mei 02, 2008

Hoi... Ada Flexi di Neraka

Sebenarnya saya sendiri sudah cukup lama terganjal dengan fasilitan komunikasi milik Telkom ini. Hanya karena teman saya banyak yang memakainya, saya sendiri terpaksa memakainya. Dulu saya ingat benar pertamakalinya membeli perdana Flexi ini. Saat itu, saya sudah pakai nomor GSM dan belum tertarik dengan fasilitas CDMA.

Kemudian satu persatu teman saya memakai flexi yang memang sangat murah atau malah termurah saat itu. Saat saya ditanyakan apakah akan beli juga, saya menggeleng. Saya jawab, kalau sudah ada lebih dari 20 teman saya yang memakainya, saya akan membeli. Alasan saya sederhana, saya selama tidak terlalu peduli dengan penampilan alat komunikasi saya.

Akhirnya, promosi telkom flexi benar-benar sudah meracuni 20 teman saya dan saya termakan sumpah. Sejak 4 tahun lalu, saya mulai memakainya dan sejak itu saya memakai sarana komunikasi untuk MEMURAHKAN hubungan. Kalau MEMUDAHKAN, eit... nanti dulu...

Tahun berganti dan semakin banyak CDMA yang bermunculan. Ada Star One milik Indosat, Fren, Smart, Ceria dan yang terakhir Esia milik Bakrie Telecomunication. Mereka juga ternyata menawarkan banyak kemudahan dalam berkomunikasi. Apakah saya juga punya semua nomor tersebut? Jawabannya, sampai sekarang belum ada 20 teman saya yang punya nomor-nomor tersebut.

Jadi saya belum merasa perlu untuk memiliki nomor dari sekian banyak operator CDMA tersebut. Kalau ada vendor yang memaksa saya membeli paket perdana mereka, saya akan menjawab,” Bujuk dulu 20 teman saya, baru saya membeli perdana anda.”

Kembali kepada pelayanan Flexi yang menurut saya mulai tidak bagus. Karena dukungan promosi yang sangat gencang dan bombastis, semakin banyak orang yang terpikat dengan layanan operator ini. Sayangnya, ini tidak pernah diimbangi dengan penambahan fasilitas dan kemampuan menerima pelanggan yang melonjak tidak karuan tersebut.

Hasilnya, coba saya telpon sesama flexi di malam minggu, pasti jaringan sibuk dan sulit tersambung. Malah beberapa teman bertengkar dan saling menyalahkan karena merasa tidak dihubungi, sedang yang satunya yakin hakul yakin telah telepon dan tersambung. Tapi tidak diangkat.

Celakanya, mereka berdekatan dan seorang menghubungi orang yang satunya, terdengar nada sambung tapi tidak pernah ada nada dering di HP tujuan. Hebat bukan... Hal tersebut hanya satu dari sekian banyak contoh bukti kekecewaan terhadap layanan ini. Mau lebih, anda sendiri pasti pernah mengalami atau minimal pernak dengar ceritanya.

Buntut layanan ini adalah makin banyak orang yang masuk neraka karena flexi. Lho kok? Pasalnya, karena sulit tersambung, orang akan memaki (untuk saya yang di Surabaya akan berucap Janxxx). Yang lebih parah, akan banyak fitnah akibat layanan flexy ini. Lalu salahkan saya kalau saya omong, HOI.... ADA FLEXI DI NERAKA

1 komentar:

Hamdar mengatakan...

Betul... Sy jg paling antipati sama Flexy. Promosinya aja yang gencar. Jor2-an jual perdana tanpa diimbangi layanan yg memuaskan. Payah!!!