Senin, Maret 19, 2012

Preman..., Jelas Membingungkan

Sebenarnya preman adalah kata yang sudah lazim kita dengar. Operasi preman, mantan preman sampai dengan aksi premanisme. Kendati sering terdengar kata preman preman, tapi arti dan spesifikasi dari kata ini membingungkan. Kalau artinya saya sudah membingungkan, bagaimana kita bisa memberantasnya -bila dianggap meresahkan- dan mendukungnya -bila dianggap menguntungkan-.

Bila tidak percaya kalau arti dari preman masih membingungkan, coba anda tanya Wikipedia tentang preman. Di sana hanya ada 2 makna preman yaitu pengartian dari bahasa Belanda dan nama album dari Ikang Fauzy. Nah.., khan.

Saya ingin mengajak mengartikan preman yang diambil dari Bahasa Belanda -negara penjajah yang banyak mengukir aturan main di Indonesia-. Dalam Wikipedia tersebut dikatakan Premanisme (berasal dari kata bahasa Belanda vrijman = orang bebas, merdeka dan isme = aliran)[rujukan?] adalah sebutan pejoratif yang sering digunakan untuk merujuk kepada kegiatan sekelompok orang yang mendapatkan penghasilannya terutama dari pemerasan kelompok masyarakat lain.

Sangat aneh bila melihat arti preman dan premanisme walau selisih isme (aliran) yang akhirnya berjadi sangat berjauhan. Harusnya, bila ditambah dengan aliran, maknakan akan menjadi aliran orang bebas. Tapi mengapa justru premanisme diartikan dengan sosok pengompas atau tukang pukul? Sangat aneh, menurut saya.

Malah belakangan ini, kata ‘preman’ kembali mencuat mulai dari sosok Jhon Kei yang ditembak polisi dan dikaitkan dengan pembunuhan Ayung alias Tan Hari Tantono, bos PT Sanex Steel yang tewas di Swiss-Belhotel, beberapa waktu lalu. Polisi menyebutkan, dugaan motif ini karena fee jasa penagihan hutang, belum terbayarkan. Disebutkan pula oleh polisi, apa yang dilakukan Jhon Kei termasuk aksi premanisme.

Berita lain juga menyebutkan aksi penyerangan pelayat di Rumah Sakit Pusat TNI Angkatan Darat Jakarta juga hasil dari aksi premanisme. Dalam aksi tersebut, akhirnya mencuat nama Reny Tupessy, yang akhirnya berjuluk kill bill yang diambilkan dari salah satu judul film. Aksi Reny ini pun dikaitkan dengan premanisme.

Dan membicarakan preman, tentu akan muncul di benak kita sebuan nama yaitu Hercules. Nama ini dikaitkan dengan masa muda Hercules yang –lagi-lagi- dihubungan dengan aksi premanisme di kawasan Tanah Abang. Dalam masa mudanya, Hercules disebutan menjadi penguasa kawasan tersebut dan disebut raja preman. Kabarnya, Hercules sudah mengakhiri kehidupan liarnya dan memilih mendekatkan diri kepada Tuhan.

Lalu selain ketiga nama itu (Jhon Kei, Reny ‘kill bill’ dan Hercules), apakah masih ada nama preman lainnya? Kalau saya yang menerima pertanyaan itu, tentu saya akan menjawab, masih sangat banyak nama preman di Indonesia. Luar biasa banyaknya malah bila anda mau memasukkan asal disebut ‘preman’ dalam kelompok ini. Ada Tarjo, Parno, Tuji, Ronald, Bambang, Heru yang diamankan polisi di kawasan Stasiun Wonokromo Surabaya. Mereka semua terjaring dalam operasi preman oleh polisi. Atau anda bisa tambahkan nama-nama lain yang juga diamankan di stasiun, terminal di kota anda yang terjaring polisi dalam operasi preman.

Kalau anda menolak dan membantah mereka bukan preman, saya akan menjawab, kalau mereka bukan preman, mengapa mereka terjaring dalam operasi preman? Mereka itu jelas preman –bagi polisi- yang akhirnya menangkap dan mendata mereka. Lalu apa yang dilakukan polisi setelahnya? Mereka hanya didata lalu disidang tipiring (tindak pidana ringan) lalu mereka bisa kembali ke masyarakat setelah membayar denda atau pun tinggal di liponsos (lingkungan pondok sosial).

Untuk kelompok ini, apa arti dari preman bagi kepolisian. Ternyata definisi preman bagi kepolisian jauh lebih sederhana. Tanpa dilengkapi dengan kartu identitas saja sudah cukup untuk disebut preman. Malah dalam perkembangannya, para calo dalam sidang tilang sampai di loket pengurusan SIM pun, termasuk dalam kelompok preman versi polisi.

Padahal tidak punya KTP, sangat berhubungan erat dengan administrasi kependudukan. Kaum urban di kota besar pun akan mengalami masa menjadi ‘preman’ bila dia lama tidak pulang kampung dan mengurus bukti kependudukannya. Sedang untuk melebur menjadi warga kota, tentu dibutuhkan surat keterangan pindah dari asal.

Untuk calo. Apakah pekerjaan ini haram? Kalau tidak diharamkan, mengapa undang-undang manusia kemudian melarangnya dan memberi label ‘preman’ yang sangat menakutkan? Sangat tidak adil bila calo yang keberadaannya dibutuhkan oleh orang-orang yang sibuk dan dipekerjakan secara kesepakatan, harus diperangi.

Tentang premanisme, harus dipahamkan terlebih dahulu tentang makna dari preman dan premanisme. Apakah yang disebut premanisme adalah hal yang sedang atau telah dilakukan oleh 3 tokoh besar preman (Jhon Kei, Reny ‘Kill Bill’ dan Hercules) atau termasuk apa yang dilakukan oleh orang tanpa identitas tersebut. Dari sana lah, baru bisa dilakukan langkah untuk menanganinya. Baik itu memerangi –bila dianggap merugikan- atau pun menumbuhkembangkan –bila dianggap- menguntungkan.

Sekedar menambahkan saja koleksi arti dari preman yang tidak dijelaskan dalam Wikipedia. (Seragam) preman adalah baju putih, dasi merah dan celana hitam untuk seorang reserse dan dasi hijau tua untuk intel di lembaga kepolisian. Nah tentu arti preman bila dikaitkan dengan seragam (baju) ini akan semakin membingungkan orang tentang makna ‘preman’.

Sedang dalam Wikipedia, arti preman yang kedua adalah nama sebuah album lagu Ikang Fauzy di tahun 1987. Album ini sangat laris di era itu dan saya masih duduk di kelas 1 SMP. Sekedar mengingatkan saja, inilah syair dari lagu tersebut.

Pak cik pak pak..

preman preman oh oh..

Pak cik pak pak metropolitan
Pak cik pak pak..
preman preman oh oh..
Pak cik pak pak metropolitan..

Dari lorong-lorong yang sempit..
dalam kehidupan malam..
s'lalu siaga..
Setiap saat selalu sigap..
terjang bahaya..
Siapapun dihadapinya..

Sini preman, sana preman..
sedang beraksi..
Wajah dingin dan seram..
siap menerkam..
Jangan kau coba, kawan..
cari perkara..
Sejurus berarti petaka..
aaaaa....oww!..

Di zaman resesi dunia..
pekerjaan sangat sukar..
juga pendidikan..
Di sudut-sudut jalanan..
banyak pengangguran..
Jadi preman..
'tuk cari makan..

Di balik wajah yang seram..
tersimpan damba kedamaian..
Di balik hidup urakan..
mendambakan kebahagiaan..Bahagia...bahagia...bahagia...



Terakhir, titip saja ada ganjalan dalam hati saya tentang sebuah pertanyaan. Melihat arti dari syair lagu ini, mengapa waktu itu tidak dilarang beredar oleh pemerintah? Padahal di era yang sama, lagu Hati yang Luka oleh Betharia Sonata dilarang karena sangat cengeng. Apa artinya pemerintah lebih mendukung aksi ‘preman’ daripada ‘Hati yang Luka’?

1 komentar:

Prediksi Maju Toto mengatakan...

MAJUTOTO
Silahkan datang dan daftarkan diri anda sekarang juga..
hanya di sini JP berapapun di bayar.
discount 29%/59%/66%
Banyak Promo Menanti Anda!
* Minimal deposit 50.000 dapatkan bonus sampai dengan 100.000
* Bonus Next Deposit 5%
WA : +6282272437922
LINE : @majutoto
LINK ALTERNATIF : Jerukpurut.com