Minggu, Agustus 21, 2016

Begal-begal Binal


Dulu, kejahatan dominasi kaum pria. Begal dan penyamun di jaman jadul (dahulu), identik dengan pria berbadan kekar dan berwajah sangar dan sering bertindak sadis bin bengis. Bacok dan bunuh adalah hal yang biasa dilakukan para begal ataupun penyamun dalam aksinya.
Sekarang? Kejahatan dan kesadisan bukan milik kaum pria semata. Dunia kejahatan pun sudah menyasar gender seksi yang digambarkan manis dan manja. Perempuan dengan sosok lemah lembutnya, juga sudah menjadi bagian dari para begal dan penyamun. Kendati fungsi mereka masih tidak pada peran dominan, tapi pengaruh para begal wanita ini membuat aksi kejahatan semakin cantik.
Seperti yang dilakukan oleh 2 begal yang beberapa hari lalu ditahan Polsek Gayungan, Polrestabes Surabaya. Dua begal tersebut adalah Sugeng Prayotno (38), warga Tanjung Mulya, RT 05/RW 03, Kel. Tanjung Mulya, Kec. Koto, Lampung Tengah dan Remon Dwi Kusneydi (18), warga Jalan Sentul Gg. II, RT 07 RW 02, Kel. Banjarejo Kec.Taman, Madiun Kota. Mereka ini satu dari sekian jaringan begal yang memanfaatkan gadis cantik sebagai umpan.
Dari hasil pemeriksaan, modus operandi yang digunakan para pelaku ini, mencari mangsa melalui sejaring sosial facebook (FB). Awalnya, mereka mencari kenalan di FB dengan cara mengumpankan gadis cantik. Cara tersebut bisa menjerat korbannya yang mayoritas adalah lelaki untuk diajak ketemuan di suatu tempat di Madiun.
Usai ketemu, korban diajak si cewek berjalan di tempat yang sepi. Kemudian kedua pelaku (Sugeng-Remon) langsung menghadang korban sambil menodongkan sajam berupa sebilah pisau. Bukan itu saja, korban diikat dan dilakban mata serta mulutnya. Begitu korban sudah tidak berdaya, para pelaku bersama perempuan itu membawa kabur sepeda motornya.
Saya yakin, gadis begal yang dijadikan umpan adalah gadis cantik dengan wajah nakal, ekspresi binal. Kalau sudah begitu, bakal banyak lelaki –utamanya yang hidung belang dan masih belajaran nakal- akan mudah teperdaya. Apakah hanya jenis ini kejahatan yang melibatkan begal yang binal, jawabannya tidak.
Silahkan anda searching di jejaring sosial Facebook dan ketik kata kotor atau jorok sekalipun (boleh kata yang bermakna alat kelamin baik laki-laki atau perempuan), anda akan tercengang. Bakal banyak ditemukan group atau akun dengan nama-nama jorok dan juga sejumlah aliran kelainan seks mulai dari LBGT (lesbian, bisex, gay dan transeksual), Sadomasokhisme (bercinta sambil menyiksa) sampai dengan threesome (dua pria satu wanita atau dua wanita satu pria).
Apakah akun-akun itu asli atau hanya abal-abal, saya sendiri tidak pernah melakukan penelitian dan belum ada survey tentang hal tersebut. Tapi yang jelas, penangkapan begal yang melibatkan gadis binal dan nakal adalah indikasi kalau akun-akun jorok tersebut bisa jadi sebuah kedok. Tipuan jebakan yang siap menerkam siapa saja yang tergoda dan sudah terbelenggu nafsu. Bila iya, tunggu saja langkah selanjutnya. Anda akan menjadi korban selanjutnya.
Melihat aksi begal-begal binal tersebut, saya jadi ingat guyonan semasa kuliah dulu. Saat itu, saya dan beberapa teman saya masih jomblo alias tidak punya pacar. Tiap malam minggu, saat cangkruk menghabiskan malam panjang, sering kami melihat sejoli hilir mudik berpacaran. Untuk mengobati hati, kami sering bergumam di antara sesama kami sendiri. Wong wedok nggak perlu ayu. Sing penting ora iso dituku.

Tidak ada komentar: