Jumat, November 04, 2016

Saku Kiri itu Anticopet

Saya terbiasa menyematkan dompet di saku belakang sebelah kiri celana jeans. Sedikit tak lazim memang, karena kebanyakan, orang menyelamatkan dompet di saku kanan saat mengenakan celana jeans. Tentu bukan tanpa alasan saya sudah lebih dari 5 tahun terakhir, melakukan hal yang lazim tersebut.

Beberapa teman saya yang awalnya mengetahui kebiasaan tak lazim ini, penasaran dan menanyakan kepada saya. Mereka mendesak beberapa kali hingga saya pun harus menjelaskan kepada mereka, tentang apa yang membuat saya mengganti dompet di saku kanan ke saku kiri.
Malah untuk menggambarkan semuanya, saya harus mempraktekkan cara pencopet beraksi. Secara teori, saya memang bisa mempraktekkan cara mencopet. Tapi secara nyata, saya tidak pernah mempraktekkan karena memang aksi copet sangat jarang dilakukan secara mandiri atau perorangan.
Dari beberapa pengalaman wawancara dengan para pencopet dan beberapa kali meminta mereka memperagakan cara beraksi, saya kemudian mengambil keputusan mengganti lokasi dompet saat mengenakan celana jeans. Dari pengalaman, saya belum pernah melihat copet yang kidal. Hampir semuanya selalu beraksi dengan tangan kanan.
Dari peragaan yang dilakukan para pencopet di depan saya, ada dua cara mengeluarkan dompet dari saku sebelum kemudian diambil dan dioper ke komplotan lain. Cara pertama adalah mendorong dompet dengan lutut dan satunya dengan tangan kiri.
Setelah dompet nongol dan cukup untuk ditarik, pencopet akan melibatkan komplotannya untuk mengalihkan perhatian korban dengan memepet atau pun mendorong. Saat itulah, dengan kecepatan tangan yang terlatih, dompet korban bisa diambil dan dioper ke komplotan lain guna menghilangkan jejak. Dalam aksinya, komplotan pencopet melibatkan antara 3-4 orang untuk mengoper hasil copetan sekaligus menyamarkan barang bukti.
Dua cara mengeluarkan dompet baik dengan dorongan lutut ataupun dorongan tangan, dilakukan dalam posisi pelaku beriringan di belakang korban. Artinya, -normalnya- karena posisi dompet di kanan, pelaku bisa beraksi tanpa terlihat karena tertutupi dengan badannya. Hal ini akan berbeda dengan bila posisi dompet di sebelah kiri. Tentu pelaku akan mencolok bila memaksakan diri mendorong dompet korban dengan lutut kanan ata pun dengan tangan kirinya. Posisi dompet korban yang ada di sisi kiri dan posisi pelaku yang menyerong, akan membuka aksi tangannya terlihat.
Tentu ini resiko yang tidak bisa diambil oleh pelaku. Seandainya para pelaku memaksakan diri hendak mencopet, tentu dia butuh 1 komplotan lain yang berdiri di belakang korban. Tugas komplotan tersebut hanya untuk menutupi aksi tangan sang eksekutor copet.
Apakah saku kiri benar-benar aman dari pencopetan? Sebenarnya tidak juga sih. Di keramaian konser musik, aksi copet lebih beragam. Saat konser musik yang disesaki penonton, saku kiri saku kanan tetap saja rawan. Malah di keramaian ini, tas yang tertutup dan menempel di badan ku, bisa kebobolan.
Biasanya, pencopet yang memanfaatkan keramaian massal ini malah melengkapi diri dengan cutter. Bukan untuk mengancam korban tapi lebih pada merobek tas korban yang diperkirakan berisi barang layak copet. Biasanya, korban copet di konser ini, kebanyakan terlihat menerima telepon atau sempat terlihat memasukkan dompet atau sarana komunikasi ke dalam tasnya.
Aksi menyimpan ini terlihat komplotan copet di dekatnya dan mereka pun segera beraksi. Mengepung korban, mengalihkan perhatian, merobek tas dan mengambil incaran baik HP maupun dompet. Setelah berhasil, mereka mengoperkan hasil jarahan beberapa kali ke komplotannya kemudian berpencar tapi tidak berjauhan.
Setelah melihat calon korbannya lagi, mereka kembali beraksi yaitu mengepung korban, mengalihkan perhatian, merobek tas dan mengambil incarannya. Aksi tersebut akan dilakukan beberapa kali selama konser musik atau pertunjukkan massal. Tidak banyak aksi copet yang memanfaatkan keramaian massa ini yang tertangkap.
Ini karena mereka melibatkan banyak sindikat dan barang bukti dioper beberapa kali. Bisa jadi, saat korban menyadari kehilangan dan teriak, dompet atau HP nya sudah berada jauh darinya. Dioperkan ke beberapa komplotan hingga pelaku yang bertindak sebagai eksekutor, tidak kedapatan membawa BB alias barang bukti. Sedikit pencopet yang berhasil tertangkap karena memang BB sudah menghilang alias dioperkan.  Kecuali aksinya tertangkap tangan dan BB masih belum sempat dioper ke pelaku lain.
Hanya saja, ada yang sedikit mengganjal saya bila mengingat kebiasaan menyelamakan dompet di saku kiri celana jeans. Saat saya memulai keputusan menyematkan dompet di saku kiri, ada tulisan investigasi sebuah harian di Surabaya. Saat itu dalam tulisan bersambung selama satu minggu, mengulas geliat gigolo di Surabaya.
Dalam tulisan tersebut, dikupas mulai dari cara transaksi gigolo, tempat mangkal, tarif serta seabreg hal-hal lainnya terkait dunia gigolo, penjaja pemuas birahi untuk para wanita kesepian dan butuh hiburan. Kebetulan karena memang materinya menarik, saya mengikuti tulisan tersebut sejak seri pertama.
Tapi menjelang seri terakhirnya, media tersebut mulai membahas ciri-ciri atau kode yang digunakan gigolo dan untuk acuan para tante girang mengirimkan ajakan kencannya. Beberapa kode yang dipakai gigolo saat itu adalah menetakkan rokok berdiri di atas meja bila sedang duduk di cafĂ©, mengenakan cincin di jari tertentu, menyelipkan sapu tangan di saku depan celana jeans dan……. menyematkan dompet di saku belakang kiri celana jeans yang dikenakan.
Kendati demikian, karena pertimbangan keamanan diri sendiri, saya tetap memutuskan meneruskan tradisi baru tersebut yaitu menyematkan dompet di saku kiri. Toh seandainya disangka gigolo, tidak terlalu merugikan bagi saya.
Hmmm… tidak terlalu merugikan memang. Atau bisa-bisa malah bisa lebih menguntungkan. Bayangkan seandainya ada …. yang masih melihat dompet kiri saya kemudian menghampiri dan mengajak ….. Mana bisa saya menolaknya? (*)

1 komentar:

Unknown mengatakan...

Saya juga bang..dr dulu saya pertama kali punya dompet ..sebelah kiri terus saya narokvnya..kaya nya lebih enak aja nyaman klubsebelah kanan kaya ganggu gtu pas duduk..