Jumat, Agustus 08, 2008

Part Tai Part Two

Dalam sebuah berita yang dilansir detiksurabaya.com tertanggal (08/08/08), disebutkan DPW PKB Jatim di bawah kepemimpinan Imam Nahrawi menggelar islah kepengurusan 38 DPC PKB se Jatim baik dari kubu Parung (Gus Dur) atau Ancol (Muhaimin Iskandar). Islah yang dilakukan oleh seluruh jajaran pengurus PKB se Jatim ini membesarkan dan memenangkan PKB pada pemilu 2009 nanti.

Ini dikatakan oleh Anwar Rachman, Wakil Ketua DPW PKB Jatim kubu Muhaimin Iskandar saat menggelar jumpa pers di kantor DPW PKB Jatim, Jalan Ketintang Baru, Surabaya. Anwar juga menyatakan, islah ini dilakukan seluruh pengurus PKB secara serempak di seluruh Indonesia, dan mungkin diawali di Jatim.

Jujur, saya selaku warga dan orang yang punya hak suara, langsung menghela nafas. Bukan lega karena perseteruan dalam partai tersebut selesai tapi menghela nafas karena maklum dengan kebijakan itu.

Mungkin banyak yang mengatakan kalau saya adalah orang yang apatis terhadap politik dan segala tetek bengeknya. Jujur pula saya katakan kalau saya memang orang yang apatis terhadap perjuangan –banyak politikus yang menyebut kegiatan mereka sebagai memperjuangkan suara rakyat sebagai pemegang kekuasaan tertinggi di negeri ini- mereka.

Saya sangat maklum dengan kebijakan kedua kubu tersebut. Saya mengibaratkan dengan anak kembar yang sedang bertengkar. Tapi karena dalam waktu dekat akan ada pesta dengan banyak makanan lezat, keduanya pun saya yakin akan bersama dan bersatu. Tujuannya, asal mereka bisa diundang dalam pesta dan makan makanan yang maha lezat itu. Masuk akal, khan?

Padahal, setelah mengumuman dan mengundian nomor partai beberapa waktu lalu dan melibat adegan lucu antara Muhaimin dan Yenny Wahid, saya sempat tersenyum. Kepada beberapa teman sesama wartawan, saya katakan kalau partai peserta pemilu bukan 34 seperti yang diumumkan KPU (Komisi Pemilihan Umum). Soalnya, khusus angka 13 (PKB) seharusnya ada 13 a dan 13 b.

Kejadian ini juga semakin MEMANTAPKAN saya sebagai orang yang tetap tidak menggunakan hak pilih saya. Tapi oleh beberapa sahabat, saya disarankan untuk tidak apatis terhadap kehidupan partai.


Menuruti saran para sahabat, saya sekarang mengaku kalau sedang mendekati dunia politik. Saya tawarkan mereka kaos murah untuk mereka bagikan mengelabui rakyat agar memilih mereka. Doakan dagangan kaos saya laris, ya.....

Tidak ada komentar: