Sabtu, September 13, 2008

Parcel dan Sedekah

Semakin mendekatnya hari raya Idul Fitri, ada dua kata yang kembali populer. Kedua adalah Parcel dan sedekah. Bedanya, sedekah dianjurkan dan dipajang dalam banyak spanduk, sedang parcel banyak dipajang di emperan toko dan selebaran yang dikirim kepada pribadi-pribadi (tentu saja kepada yang membutuhkan).

Dalam promosinya, orang yang bersedekah akan diberi kemudahan rejeki, kelapangan hati dan (tentu saja) pahala lengkap dengan surga dan bidadari yang selalu menawan hati dan menggoda. Terlebih di bulan Ramadan yang dikatakan pintu berkah, pengampunan dibuka lebar-lebar dan tiket surga diobral besar-besaran. (kata kiai saya), nilai ibadah kita selama bulan Ramadan akan digandakan pahalanya. Benar-benar Big Sale dengan obral harga!!!

Saya tidak mau berpolemik apakah parcel termasuk gratifikasi atau tidak, walaupun banyak pejabat yang menghimbau anak buahnya tidak menerima atau mengirim. Saya juga tidak mau berpolemik apakah parcel juga akan bisa melancarkan karir atau tidak.

Saya hanya ingin menggarisbawahi persamaan antara parcel dan sedekah yaitu sama-sama memberikan sesuatu kepada orang lain. Bedanya, kalau parcel adalah pemberian dari bawah ke atas, sedang sedekah adalah sebaliknya.

Jadi andai kepala bagian memberikan sesuatu kepada kepalanya atau (di kelompok pekerja seperti saya) seorang wartawan memberi sesuatu kepada redakturnya, itu adalah PARCEL. Tapi bila sebaliknya, itu adalah SEDEKAH.

Kedati berbeda arah, keduanya sama-sama ada yang diharapkan yaitu kerelaan. Untuk yang bersedekah akan mengharapkan kerelaan agar mendapatkan surga akherat sedang yang berparcel akan berharap surga dunia (walau tidak semuanya berharap demikian).

Jadi tergantung anda mau pilih banyak berparcel atau banyak bersedekah?

Tidak ada komentar: